Sabtu, 09 Oktober 2010

Pancing Patin


Diacara ulang tahun kantorku diadakan berbagai kegiatan lomba, salah satunya lomba memancing ikan patin.  Begitu sulitnya untuk memancing ikan patin, dikolam yang saat itu suhu udaranya panas sekali (mungkin karena akan datangnya angin kencang yang memporak porandakan yogyakarta, 25 September 2010). dari 50 peserta pemancing hanya 4 orang yang bisa mendapatkan ikan patin dengan cara di pancing dengan benar (tidak di cekrik).
Tahukah anda apa itu ikan Patin. Ikan Patin  (Pangasius hypophthalmus) adalah ikan budidaya dan akuarium populer. Ia dikenal pula sebagai jambal siam, lele bangkok, dan hiu bangkok. Dalam bahasa perdagangan internasional dikenal sebagai siamese shark, sutchi catfish, atau pangasius. Ikan patin dikenal sebagai komoditi yang berprospek cerah, karena memiliki harga jual yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan ikan patin mendapat perhatian dan diminati oleh para pengusaha untuk membudidayakannya. Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
Walaupun ikan patin banyak digemari oleh masyarakat peternak atau penikmat ikan tetapi ikan patin sangat tidak disukai oleh para pemancing karena tingkat kesulitannya yang tinggi.  Bahkan saya pernah membaca tulisan seorang ahli pancing bahwa ikan patin hanya mau di pancing pada pagi hari antara jam 6 sampai jam 7, setelah itu ikan patin akan sulit untuk dipancing.